Green School", Sekolah Peduli Lingkungan
SECARA
arti kata green school adalah sekolah hijau. Namun dalam makna luas,
diartikan sebagai sekolah yang memiliki komitmen dan secara sistematis
mengembangkan program-program untuk mengintemali-sasikan nilai-nilai
lingkungan ke dalam seluruh aktivitas sekolah. Karenanya, tampilan fisik
sekolah ditata secara ekologis sehingga menjadi wahana pembelajaran
bagi seluruh warga sekolah untuk bersikap arif dan berperilaku ramah
lingkungan (Sugeng Paryadi, 2O08).
Melihat
kondisi lingkungan sekitar saat ini, konsep sekolah hijau sangat
penting untuk diimplementasikan secara lebih luas. Berbagai bencana alam
yang terjadi seperti banjir, tanah longsor, dan sebagainya, sebagian
besar diakibatkan oleh perbuatan manusia yang merusak ekosistem
lingkungan. Selain berserah diri pada-Nya, tentu saja perlu dilakukan
upaya penyadaran agar manusia makin ramah pada lingkungan.
Di
sinilah, konsep sekolah hijau dalam menumbuhkan sikap peduli lingkungan
melalui proses pembelajaran dan pembiasaan menjadi penting dan
strategis. Di sekolah, proses pembelajaran mengarah pada upaya
pembentukan perilaku siswa yang peduli lingkungan melalui model
pembelajaran yang aplikatif dan menyentuh kehidupan sehari-hari.
Sementara itu, lingkungan sekolah dijadikan wahana pembiasaan perilaku
peduli lingkungan sehari-hari. Dengan demikian, kedua aspek tadi, menuju
pada satu tujuan yaitu internalisasi atau pembiasaan perilaku peduli
lingkungan dalam kehidupan sehari-hari.
Mengutip
pendapat Sugeng Paryadi, penyusunan program sekolah hijau ini dilakukan
secara holistik dengan mengaitkan seluruh program yang ada di sekolah
serta mempertimbangkan faktor pendukung dan penghambat.
Potensi internal sekolah seperti ketersediaan lahan, sumber daya air, energi,
bentang
alam, tradisi masyarakat sekitar, dan ekosistemnya merupakan objek
pengembangan dalam konsep sekolah hijau. Sementara dalam pandangan LSM
Keanekaragaman Hayati Indonesia (Kehati), program sekolah hijau ha-rus
mengembangkan (a) kurikulum berbasis lingkungan; (b) pendidikan berbasis
komunitas; (c) peningkatan kualitas lingkungan sekolah dan sekitarnya;
(d) sistem pendukung yang ramah lingkungan; dan (e) manajemen sekolah
berwawasan lingkungan.
Implementasi
sekolah hijau dilakukan dalam tiga langkah strategis yaitu pertama,
bidang kurikuler, pembelajaran lingkungan hidup dilakukan secara
terintegrasi dengan mata pelajaran yang ada. Guru harus pandai mengemas
pembelajaran dengan pemahaman dan pengalaman belajar yang aplikatif.
Kedua, bidang ekstrakurikuler yaitu mengarah pada pembentukan kepedulian
siswa terhadap pelestarian lingkung-
an melalui kegiatan penyuluhan lingkungan dan lomba karya lingkungan.
Ketiga,
bidang pengelolaan lingkungan sekolah yaitu melalui (a) pemanfaatan dan
penataan lahan sekolah menjadi laboratorium alam seperti menjadi kebun
dan tanaman obat-obatan, ajakan hemat energi dan air, daur ulang sampah
melalui proses reduce, reuse, dan recycle, serta (b) pengelolaan
lingkungan sosial dalam bentuk pembiasaan perilaku-perila-ku nyata yang
positif di antaranya kedisiplinan, kerja sama, kepedulian, kejujuran,
dan menghargai kearifan lokaL
Lingkungan
sekolah adalah lingkungan kehidupan sehari-hari siswa. Jika lingkungan
sekolah dapat ditata dan dikelola dengan baik, maka akan menjadi wahana
efektif pembentukan perilaku peduli lingkungan. Semoga. **
Penulis, guru SD Negeri Sariwa-ngi, Kec. Parongpong Kab. Bandung Barat.
Oleh LINA SUSANTI, S.Pd.
"Green
school" adalah konsep yang mengajak seluruh warga sekolah untuk
membentuk gaya hidup agar lebih peduli dan melestarikan lingkungan.